Elon Musk, salah satu orang terkaya di dunia, mengambil langkah mengejutkan dengan membeli saham aplikasi media sosial ternama, Twitter. Hal itu sontak membuat harga saham Twitter langsung melejit hingga 27 %.
Diketahui, pendiri Tesla dan SpaceX itu telah mengambil alih 9,2% saham di Twitter. Kini, orang terkaya di bumi itu juga menjadi pemegang saham terbesar pada platform media sosial yang identik dengan burung berwarna biru tersebut.
Adapun seminggu sebelumnya, pria kelahiran benua Afrika itu memang mengisyaratkan dirinya berniat “mengguncang” industri media sosial. Mengutip laporan Al-Jazeera via Detik.com, Selasa (5/4), saham Twitter langsung meroket hingga 27% usai pembelian saham oleh Elon Musk terungkap pada hari Senin dalam pengajuan peraturan.
Adapun pada hari ini, saham perusahaan logo burung berkicau tersebut dibanderol pada harga US$49,9. Sebelumnya juga, Elon sempat melakukan survei melalui akun Twitter-nya. Kala itu, Elon menanyakan, apakah Twitter sebagai perusahaan mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara.
Ada lebih dari 80 juta followers di akun Twitter milik Elon yang turut serta dalam survei tersebut. Hasil survei itu menjelaskan bahwa lebih dari 70% followers Elon Musk mengatakan Twitter tidak mematuhi kebebasan berbicara.
Menyikapi hasil survei itu, Elon pun kembali bertanya, apakah platform media sosial baru diperlukan. Bahkan, ia menyebut bahwa dirinya sendiri bakal memberikan pemikiran serius untuk memulai yang baru.
Akan tetapi, dalam pandangan Tom Forte—analis dari DA Davidson and Co—, Elon Musk tidak bakal membuat platform baru. Adapun sebagai gantinya, Elon Musk malah akan meningkatkan kepemilikannya di Twitter dan mengambil alih perusahaan secara perlahan.
- “Mengingat komentar Elon sebelumnya tentang keinginan untuk memulai perusahaan media sosial, saya akan mengatakan kemungkinan dia akan meningkatkan kepemilikannya di Twitter atau mengambil alih saham perusahaan dalam waktu dekat,” sebut Tom Forte.
Sementara itu, analis Wedbush, Dan Ives, pun mengatakan hal yang senada dalam sebuah catatan penelitiannya. Menurutnya, langkah Elon Musk mengambil alih saham Twitter mengarah kepada kepemilikan yang agresif.
- “Sepertinya, Elon memasang laser matanya di Twitter. Ini akan menjadi peran kepemilikan yang lebih agresif,” papar Dan Ives.
Sebagai informasi, Elon Musk memang sudah menjadi salah satu tokoh terbesar di Twitter dan beberapa kali mengalami masalah di platform ini, di antaranya terkait kesepakatan dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS yang menempatkan kontrol terkait dengan cuitannya tentang pembuatan mobil listrik pada tahun 2018.
Adapun langkah yang diambil Elon Musk itu sendiri bakal menjadi ujian besar bagi CEO Twitter yang baru, Parag Agrawal, yang sebelumnya menggantikan pendiri Twitter Jack Dorsey pada November 2021. Diketahui, Agrawal berjanji untuk meningkatkan akuntabilitas, membuat keputusan lebih cepat, dan meningkatkan eksekusi produk.