Aset kripto Bitcoin saat ini sudah mulai menjadi salah satu pilihan investasi yang mulai digandrungi oleh khalayak. Meskipun nilainya bersifat fluktuatif, masih banyak yang tertarik untuk mencoba peruntungan dengan melakukan investasi Bitcoin. Simak seperti apa prediksi harga Bitcoin di tahun 2022 dalam ulasan berikut.
Apabila membahas perkembangan dan pergerakan harga Bitcoin (BTC) dari sejak pertama kali diciptakan tentunya akan panjang karena Bitcoin sendiri pertama kali diciptakan pada tahun 2009.
Namun yang pasti, Bitcoin mengalami fluktuasi harga yang cukup tinggi, seperti halnya aset kripto lainnya. Untuk mengetahui seperti apa tingkat volatilitas yang terjadi pada Bitcoin, kami dapat merunut pergerakan harga Bitcoin sepanjang tahun 2021.
Sepanjang tahun 2021, Bitcoin mengalami kenaikan secara total hingga 123 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan ini adalah munculnya update Bitcoin Taproot.
Bitcoin membutuhkan waktu kurang dari sebulan pada tahun 2021 untuk memecahkan rekor harga tahun 2020. Nilai BTC melonjak hingga menyentuh angka 40.000 dolar AS pada 7 Januari 2021.
Kemudian pada pertengahan April, harga Bitcoin mencapai tertinggi baru sepanjang masa lebih dari 60 ribu dolar AS. Kenaikan ini disebabkan karena Coinbase, salah satu platform pertukaran aset kripto menyatakan go public.
Sayangnya sepanjang musim panas 2021, harga BTC merosot hingga 50 persen mencapai 29 ribu dolar AS pada level terendah pada 19 Juli.
Namun di bulan September, BTC mengalami kenaikan lagi dengan berada di angka 52.693 dolar AS. Tetapi kenaikan tersebut hanya sementara. Pasalnya sekitar dua minggu kemudian setelah BTC meroket, banyak yang melakukan penarikan sehingga membawanya ke harga 40.709 dolar AS.
Pada 7 November 2021, Bitcoin kembali mencapai all-time high di harga, 67.549 dolar AS. Harga tersebut dianggap sebagai harga Bitcoin tertinggi sepanjang tahun 2021.
Kemudian pada awal Desember 2021, Bitcoin turun menjadi 49.243 dolar AS. Hingga artikel ini ditulis, harga BTC to IDR terkini mencapai Rp665 juta atau setara dengan 46,545 dolar AS (asumsi kurs Rp14.306).
Setiap pakar atau ahli kripto tentunya memiliki cara yang berbeda untuk melakukan analisis atau prediksi harga Bitcoin dan aset kripto lainnya. Namun, sebagian besar mengatakan jika Bitcoin memiliki momentum yang kuat di tahun 2022.
Dikutip dari Time, prediksi Konservatif Bitcoin mengatakan jika aset kripto ini akan mencapai 100.000 dolar AS pada tahun 2023. Beberapa ahli bahkan mengambil kesimpulan jika Bitcoin akan cenderung lebih bullish.
“Para ahli dan pengamat memperkirakan harga Bitcoin akan meningkat hingga 100.000 dolar AS pada Q1 2022 atau lebih cepat,” ujar Kate Waltman, akuntan publik berbasis di New York yang juga seorang pakar kripto.
Sedangkan menurut Jurrien Timmer, direktur makro global di Fidelity Investments mengatakan jika beberapa pakar lainnya ragu-ragu untuk memprediksi angka dan tanggal. Kendati begitu, mereka lebih menunjukkan tren peningkatan nilai dari waktu ke waktu.
Investor harus mengharapkan kenaikan yang terus berkelanjutan dalam nilai jangka panjang Bitcoin yang didorong oleh pergerakan pasar organik, dengan ambang batas 100.000 dolar AS dalam waktu dekat.
Terdapat tiga faktor utama yang dapat memengaruhi perubahan harga Bitcoin dari waktu ke waktu, yaitu :
Tingkat Kelangkaan
Salah satu sifat yang dimiliki oleh Bitcoin adalah jumlahnya yang terbatas. Bitcoin hanya memiliki jumlah sebanyak 21 juta, sedangkan saat ini sudah 18 hingga 19 juta Bitcoin yang beredar di pasaran.
Pakar aset kripto secara konsisten menunjukkan kelangkaan yang dimiliki oleh Bitcoin ini sebagai daya tarik.
“Meskipun pasokannya bersifat tetap, tetapi permintaan terus meningkat,” kata Alexis Johnson, presiden dari perusahaan hubungan masyarakat dan acara khusus blockchain, Light Node Media.
Pakar lain menunjukkan bahwa Bitcoin memiliki keunggulan karena jumlahnya yang terbatas dan berlomba untuk memilikinya.
“Itulah sebabnya semua orang membeli, karena aspek psikologis,” kata Nelson Mercan, salah satu pendiri dari Light Node Media.
Adopsi Bitcoin yang Tinggi
Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga Bitcoin adalah tingkat adopsi aset kripto yang mulai meningkat sehingga konsumen baru mencoba untuk membeli dan menjelajahi dunia aset kripto, menurut Waltman.
“Teknologi kripto diadopsi pada tingkat yang lebih cepat daripada manusia yang pertama kali mengadopsi teknologi internet,” ungkapnya. Dengan asumsi tersebut, tingginya adopsi aset kripto ini dapat terus mendorong nilai Bitcoin lebih tinggi lagi.
Berdasarkan data yang dimiliki perusahaan manajemen aset digital CoinShares, adopsi Bitcoin telah meningkat hingga 113 persen dalam skala tahunan.
Siklus Mining
Pengaruh besar lainnya pada harga Bitcoin adalah siklus yang dikenal sebagai halving. Halving sendiri adalah sebuah upaya yang bersifat algoritmik, tetapi pada dasarnya bertujuan untuk mengurangi separuh dari jumlah yang sudah beredar.
Halving mampu mempengaruhi tingkat masuknya koin baru ke dalam sirkulasi, yang dapat mempengaruhi nilai kepemilikan Bitcoin.
Melihat dari prediksi harga yang dipaparkan oleh para ahli dan pengamat di atas, Bitcoin masih terus bersinar di tahun 2022. Meskipun tidak ada yang tahu pasti seperti apa nasib Bitcoin dan aset kripto lainnya di tahun tersebut.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Bitcoin masih menjadi pilihan yang tepat untuk investasi aset kripto jangka panjang, terlepas dari tingkat volatilitas yang dimiliki oleh Bitcoin.
Meskipun aset kripto tampaknya menjadi investasi yang populer di tahun 2021, nyatanya hal tersebut tidak secara otomatis membuat jenis investasi ini tepat untuk kamu. Sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi aset kripto, ada baiknya kamu melakukan banyak riset mendalam.
Disclaimer:
Semua investasi bersifat spekulatif, memiliki risiko, dan ketidakpastian yang substansial. Investor harus memahami sifat aset digital termasuk persyaratan pengembalian dan risiko aset. Kami mendorong investor untuk sepenuhnya memahami aset dan risiko sebelum melakukan investasi apa pun.