Pastinya kalian sudah tidak asing lagi ya mendengar kata trading? Banyak dari masyarakat kita kerap berasumsi bahwa kegiatan trading akan selalu dikaitkan dengan aktivitas mencari penghasilan tambahan melalui internet. Istilah trading itu sendiri selalu dihubung-hubungkan dengan kebebasan mengatur waktu di mana saja dan kapan saja dengan tujuan mendatangkan profit materi yang lumayan atau sesuai harapan. Lalu apa sebenarnya trading itu dan instrumen-instrumen finansial apakah yang bisa dilakukan trading.
Definisi Trading
Kata trading itu sesungguhnya merupakan istilah bahasa Inggris yang merujuk kepada satu kegiatan adanya pertukaran barang dan jasa yang terjadi antara satu pihak dengan pihak lainnya. istilah trading pada dunia yang lebih moderen juga dapat diartikan sebagai usaha memperjualbelikan instrumen finansial pada kurun waktu yang pendek.
Secara ilustrasi dapat digambarkan begini Rahmat, seorang tukang roti keliling, mengalokasikan modal awal Rp 10.000.000 untuk menghasilkan roti-roti dan menggaji 2 karyawannya. Ternyata setelah 1 (satu) bulan berselang, dari penjualannya, dia memperoleh omset Rp 12.000.000. Artinya dia dapat keuntungan sebanyak Rp 2.000.000.
Dahulu kala sebelum uang dan emas dianggap sebagai alat tukar yang sah, manusia melakukan trading dengan cara barter alias menukar barang dengan barang yang dilakukan secara sangat sederhana. Nah, setelah mata uang dan emas dijadikan alat penukaran, maka terjadi perubahan pada mekanisme trading dimana hal itu menjamin kegiatan trading dilakukan secara lebih efisien yang melibatkan penawaran dan permintaan. Dengan adanya efisiensi yang besar, maka masyarakat terdorong untuk mencari peluang profit dan keuntungan dari aktivitas penjualannya, yang akan melampaui modal awalnya.
Di luar teori dan pengetahuan trading yang telah dipelajari, trader pemula sering kali melakukan kesalahan yang disebabkan oleh faktor psikologis maupun akibat minimnya pengalaman trading. Tidak ada cara cepat yang bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut, apalagi yang instan bisa membalikkan keadaan dari sering loss menjadi selalu profit. Perbaikan yang akan terjadi sepenuhnya bergantung pada trader itu sendiri, semakin cepat trader berusaha melakukan perbaikan semakin cepat tampak hasilnya.
Berikut 10 tips para trader profesional dari broker Alpari UK yang mungkin bisa membantu Anda para trader pemula:
1. Anda seharusnya tidak ingin kaya dengan cepat.
Trader pemula biasanya menganggap trading forex sebagai cara yang mudah dan sederhana untuk menjadi kaya dengan cepat. Tanpa memperhitungkan resiko mereka masuk pasar dengan ukuran lot (volume) trading yang sebesar mungkin dengan harapan memperoleh keuntungan yang besar dalam waktu yang singkat. Pada kenyataannya cara seperti ini akan menyebabkan kerugian besar dalam jangka panjang karena Anda tidak akan pernah bisa memprediksi pergerakan harga dengan tepat sekalipun Anda paham analisa teknikal dan fundamental.
2. Anda seharusnya tidak membuat keputusan trading secara acak.
Anda seharusnya mempunyai strategi untuk entry dan exit meskipun sederhana, dan tidak masuk pasar berdasarkan perkiraan semata. Entry yang acak dan tanpa dasar tidak ubahnya seperti bermain judi.
3. Hati-hati dengan leverage yang tinggi.
Leverage memang merupakan daya tarik utama dalam trading forex. Para broker berlomba menawarkan leverage setinggi mungkin. Anda harus hati-hati dan tidak menggunakan leverage yang terlalu tinggi. Leverage tinggi memungkinkan Anda membuka banyak posisi sekaligus karena margin minimum yang kecil, tetapi jika pergerakan harga tidak seperti yang Anda perkirakan maka Anda akan kehilangan banyak uang untuk menahan kerugian tersebut.
4. Hendaknya selalu menggunakan stop loss.
Biasanya trader berani menahan posisi yang loss hingga waktu yang lama dengan harapan harga akan berbalik arah. Pada kenyataannya cara trading semacam ini akan cenderung menghancurkan account Anda karena Anda tidak pernah membatasi resiko. Secanggih apapun strategi trading yang digunakan, Anda harus tetap menentukan stop loss sebagai proteksi dini.
5. Usahakan untuk tidak melibatkan emosi ketika trading.
Keterlibatan emosi dalam trading akan menyebabkan Anda tidak berpikir logis, yang pada akhirnya akan menghancurkan account trading Anda. Anda harus berlatih untuk tidak emosional ketika trading antara lain dengan tidak mencoba memaksakan kehendak kepada pasar.
6. Anda harus konsisten dan disiplin dengan strategi trading.
Ujilah terlebih dahulu strategi Anda dan jangan cepat berganti strategi. Jika sudah menemukan yang tepat, konsisten dengan strategi yang telah Anda pilih dan disiplin dalam menggunakannya.
7. Anda harus menerapkan money management.
8. Sebaiknya Anda mengikuti perkembangan keadaan pasar.
Mengetahui perkembangan pasar secara global akan membantu dalam memilih pasangan mata uang yang akan ditradingkan. Untuk memaksimalkan hasil trading sebaiknya Anda memilih pasangan mata uang antara mata uang yang sedang kuat versus yang sedang lemah.
9. Usahakan untuk selalu memonitor posisi Anda.
Sekalipun Anda menggunakan pending order lengkap dengan level stop dan exit, sebaiknya Anda tetap memonitor posisi trading yang Anda harapkan. Sebagai trader sebaiknya Anda sering memonitor pergerakan harga pasar. 10. Buatlah rencana trading dengan jelas.
Hindari untuk membuat rencana dengan menargetkan profit bersih minimal yang ingin Anda peroleh, tetapi rencanakan bagaimana Anda akan menghadapi pasar. Rencana trading yang kurang jelas membuat Anda selalu ragu dalam mengambil keputusan. Rencana trading Anda minimal harus mencakup:
- Frekuensi trading dalam seminggu, 2 minggu atau sebulan (bisa juga per hari jika Anda trader harian).
Waktu yang tepat untuk trading (terutama bila Anda trader part timer).
Strategi yang digunakan untuk keadaan pasar tertentu. Contoh: untuk pasar trending akan digunakan strategi A sedang untuk kondisi sideways menggunakan strategi B, atau keduanya menggunakan strategi yang sama dengan parameter yang berbeda.
Sinyal untuk buy dan sell yang jelas.
Cara menentukan stop loss dan take profit (limit).
Kriteria besarnya risk/reward ratio setiap trade.